Kamis, 09 Februari 2012

DAMPAK HOMOSEKSUAL terhadap AQIDAH dan BADANIAH (Tinjauan Literatur berdasarkan Al-Qur’an dan Hadis)


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang  Masalah
Kasus-kasus homoseksual dan lesbian sekarang ini makin mencuat terutama di negara kita sendiri (Indonesia). Padahal di Indonesia ini sangatlah tidak lazim apabila seorang laki-laki ataupun seorang perempuan berhubungan antara sesama jenis seperti laki-laki dengan laki-laki (Homo), dan perempuan dengan perempuan (Lesbi). Apalagi Indonesia adalah negara yang penduduknya bermayoritaskan Islam. Pada hakikatnya mereka telah menyalahi kodratnya sebagai manusia untuk menyukai lawan jenis, dan bukan sesama jenis. Dalam Al-Qur’an pun telah dijelaskan bahwa: “Sesungguhnya kamu (wanita) mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas.” (QS. Al-A’raf:81).
Masalah Homoseksual dan lesbian ini hampir tidak ada organisasi dan tokoh umat yang serius menanggapi masalah ini. Padahal masalah ini sudah cukup mengkhawatirkan bagi hidup masyarakat Indonesia. Hal ini akan berdampak buruk  bagi generasi yang akan datang. Dalam Islam pun hingga kini praktik homoseksual tetap dipandang sebagai tindakan yang menyimpang. Di dalam Hukum Islam disebutkan bahwa praktek homoseks merupakan satu dosa besar dan sanksinya sangat berat. Rasulullah SAW bersabda, ''Siapa saja yang menemukan pria pelaku homoseks, maka bunuhlah pelakunya tersebut.'' (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah, Al-Hakim, dan Baihaqi). Imam Syafii berpendapat, bahwa pelaku homoseksual harus dirajam (dilempari batu sampai mati) tanpa membedakan apakah pelakunya belum menikah atau sudah menikah. Untuk pelaku praktek lesbi (wanita dengan wanita), diberikan hukuman kurungan dalam  rumah sampai mereka meninggal. (QS. An-Nisa:15). Para fuqaha membedakan hukuman antara pelaku homoseksual dengan lesbian. Pelaku lesbi tidak dihukum mati. Akan tetapi, pelaku lesbi diberi sanksi sesuai dengan keputusan penguasa (ta’zir).
Bukan hanya dalam  Islam  saja homoseksual dan lesbian  ini menjadi masalah. Akan tetapi di Yahudi pun ini menjadi masalah yang cukup kronis. Karena memang masalah ini sulit untuk diatasi.
Dengan demikian berdasarkan penjelasan diatas tentang hubungan sesama jenis (homoseksual) yang terjadi di alam ini dan gejolak-gejolak yang timbul, maka dengan ini penulis mengambil judul “DAMPAK HOMOSEKSUAL terhadap AQIDAH dan BADANIAH (Tinjauan Literatur berdasarkan Al-Qur’an dan Hadis.”
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1.      Apa yang dimaksud dengan homoseksual?
2.      Apa yang menyebabkan terjadinya homoseksual?
3.      Bahaya apa yang ditimbulkan dari homoseksual?
4.      Bagaimana cara mengatasi homoseksual?

C.    Tujuan Penulisan
Berdasarkan pada rumusan masalah yang telah dipaparkan, maka timbullah beberapa rumusan masalah diantaranya:
1.      Untuk mengetahui pengertian homoseksual;
2.      Untuk mengetahui penyebab mengapa terjadinya homoseksual;
3.      Untuk mengetahui bahaya yang ditimbulkan dari homoseksual;
4.      Untuk mengatasi homoseksual.

D.    Metode Penelitian
            Metode yang penulis gunakan adalah penelitian literature, maka penulis mengumpulkan data-data dengan cara membaca, mempelajari, dan mencatat hal-hal penting dari beberapa kitab hadis, kitab syarh maupun kitab lainnya yang berhubungan dengan pembahasan makalah ini. Data yang penulis kumpulkan terdiri dari datappau primer dan data sekunder. Dalam rangka mencari jawaban rumusan masalah yang ada dalam makalah ini, penulis menganalisis data-data yang sudah dikumpulkan dalam makalah ini. Data-data tersebut berupa hadis-hadis dan pendapat para ahli psikologi.

E.     Definisi Operasional
DAMPAK adalah benturan, pengaruh kuat yang mendatangkan akibat baik yang positif maupun negatif.
HOMOSEKSUAL adalah mempunyai rasa birahi terhadap orang dari jenis kelamin yang sama.
       AQIDAH adalah berkaitan dengan keyakinan dan bukan perbuatan.
       BADANIAH adalah tubuh, jasad manusia keseluruhan, jasmani, raga.



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.    Pengertian Homoseksual
Homoseksual atau disebut juga Liwaath adalah hubungan seksual antara orang yang sejenis kelaminnya, baik sesama pria atau sesama wanita. Namun istilah homoseks ini digunakan untuk pria. Agar mudah untuk membedakan antara laki-laki dan wanita, untuk wanita disebut lesbi. Lesbi (As-Sahaaq) adalah wanita-wanita yang melakukan hubungan seksual sesamanya. Lesbian merupakan kebalikan dari homoseks, artinya para wanita lesbian ini cenderung untuk mencintai sejenisnya dan mereka akan mendapatkan kepuasan seks bila dilakukan dengan wanita, bukan dengan laki-laki. Seperti Sabda Rasulullah: ”Wanita yang lesbi (berhubungan badan dengan sesamanya) itu adalah zina diantara mereka.” (H.R. At-Thabrani). Homoseksual dan lesbi merupakan penyimpanan dari fitrah manusia karena secara fitrah manusia cenderung untuk melakukan hubungan biologis secara heteroseks. Dan perbuatan homoseksual lebih keji daripada zina.
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.”
Al-Qur'an menegaskan betapa hinanya homoseksual, dalam surat Al-A'raf ayat 80, Allah menegaskan bahwa homoseksual adalah perbuatan keji yang tidak pernah dilakukan oleh penduduk manapun di muka bumi. Kemudian dalam ayat 81, dikuatkan lagi dengan menyebutnya sebagai sesuatu yang amat dibenci hati, tidak patut didengar dan dijauhi oleh tabi'at, yaitu perbuatan menikah sesama lelaki atau sesama perempuan.
Berikut ini terdapat beberapa pemaparan pendapat dari beberapa ahli psikologi mengenai pengertian homoseksual:
1.      Dr. Ali Akbar mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan homoseksual adalah mencari kepuasan seksual dengan jenis yang sama, baik secara rangsang-merangsang maupun tindakan yang menyerupai senggama.
2.      Dr. Sarlito Wirawan Sarwono mengatakan :Homoseksualitas adalah hubungan seks antara dua orang yang sama jenis kelaminnya.”
3.      Moerthiko berpendapat bahwa homoseksual itu terjadi karena pengalaman-pengalaman di masa lampau tentang seks yang membekas pada pikiran bawah sadarnya.
4.      Ann Landers mengatakan bahwa homoseksual atau lesbian dapat terjadi karena salah asuh di masa kecilnya atau perlakuan orang tua yang salah.
5.      Zakiah Darajat mengatakan bahwa homoseksual atau lesbian itu terjadi karena pengaruh lingkungan, seperti terjadi pada orang-orang yang hidup terpisah, yang jauh dari lawan jenis, mungkin disebabkan karena tugas, adat kebiasaan, atau peraturan yang sangat keras, yang tidak memberikan kesempatan untuk berkenalan dengan lawan jenis.
6.      Dr. Cario mengemukakan bahwa menurutnya homoseksual atau lesbian adalah suatu gejala kekacauan syaraf, yang berasal karena ada hubungan dengan orang-orang yang berpenyakit syaraf.
B.     Sejarah Homoseksual
Dalam sejarah pelaku homoseksual yang pertama kali melakukan hubungan menyimpang ini adalah kaum Nabi Luth As. Beberapa ayat al-qur’an yang merujuk pada kaum Nabi Luth As yang melakukan perilaku homoseksual, dan ayat-ayat ini merupakan peringatan bagi mereka, yaitu:
وَلُوطًا إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ أَتَأْتُونَ الْفَاحِشَةَ مَا سَبَقَكُمْ بِهَا مِنْ أَحَدٍ مِنَ الْعَالَمِين                        
“Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorang pun di dunia ini sebelummu?.” (QS. Al-A’raf: 80)
Dari ayat tersebut, perilaku homoseksual yang dilakukan oleh kaum Luth belum pernah dilakukan oleh orang-orang sebelumnya. Kaum Luth memilih sesama laki-laki daripada perempuan meskipun perempuan-perempuan itu lebih bersih daripadanya, dan Allah SWt berfirman:
وَجَاءَهُ قَوْمُهُ يُهْرَعُونَ إِلَيْهِ وَمِنْ قَبْلُ كَانُوا يَعْمَلُونَ السَّيِّئَاتِ قَالَ يَا قَوْمِ هَؤُلَاءِ بَنَاتِي هُنَّ أَطْهَرُ لَكُمْ فَاتَّقُوا اللَّهَ وَلَا تُخْزُونِ فِي ضَيْفِي أَلَيْسَ مِنْكُمْ رَجُلٌ رَشِيدٌ قَالُوا لَقَدْ عَلِمْتَ مَا لَنَا فِي بَنَاتِكَ مِنْ حَقٍّ وَإِنَّكَ لَتَعْلَمُ مَا نُرِيدُ
            Dan datanglah kepadanya kaumnya dengan segera padanya. Dan sejak dahulu mereka selalu melakukan perbuatan-perbuatan yang keji, Luth berkata: "Hai kaumku, inilah puteri-puteriku, mereka lebih suci bagimu, maka bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu hinakan aku terhadap tamuku ini. Tidak adakah di antaramu seorang yang berakal?". Mereka menjawab: "Sesungguhnya kamu telah tahu bahwa kami tidak mempunyai keinginan terhadap puteri-puterimu, dan sesungguhnya kamu tentu mengetahui apa yang sebenarnya kami kehendaki.” (QS. Hud: 78-79)
            Nabi Luth merasa tidak mampu untuk mengusir mereka dan ia berdoa agar keluarganya diselamatkan dari siksaan Allah SWt dan tidak termasuk dalam golongan orang-orang yang dzalim. Dan ada empat ayat yang menguraikan tentang siksaan Allah terhadap kaum Luth termasuk istrinya dalam surat Hud ayat 80-83.
            Allah SWt telah menyelamatkan Luth dan keluarganya kecuali istrinya dari kaum yang telah melakukan perbuatan homoseksual dengan menyebut mereka sebagai kaum yang jahat dan fasik. Dan Luth dianugerahi hikmah dan ilmu serta memasukannya ke dalam rahmat Allah SWt. Luth termasuk salah satu orang yang sholeh.
            Di ayat lain tamu-tamu Nabi Luth yang sesungguhnya para malaikat mengatakan bahwa mereka diutus kepada kaum yang durhaka yaitu kaum Luth, mereka mendustakan peringatan Allah dan Allah membutakan mata mereka dengan mengirimkan hujan batu sebagaimana firman-Nya dalam surat Ad-Dzariyat ayat 32:
 قَالُوا إِنَّا أُرْسِلْنَا إِلَى قَوْمٍ مُجْرِمِينَ                                                                              
“Mereka berkata, “ Sesungguhnya kami diutus kepada kaum yang durhaka yaitu kaum Luth.” (QS. Ad-Dzariyat:32)
            Sejarah kaum Nabi Luth dengan perilaku homoseksualnya menjadi peringatan bagi umat manusia setelahnya, bahwa homoseksual tidak sesuai dengan kodrat dan dibenci oleh Allah SWt.
C.    Pengertian Aqidah
a.       Menurut Bahasa
Aqidah menurut bahasa adalah ikatan, pengesahan, penguatan, dan penetapan.
b.      Menurut Istilah
Aqidah menurut istilah adalah perkara yang wajib dibenarkan oleh hati dan jiwa menjadi tentram karenanya, sehingga menjadi suatu kenyataan yang teguh dan kokoh, yang tidak tercampuri oleh keraguan dan kebimbangan.
c.       Menurut Hasan Al-Banna
Aqidah adalah perkara yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati, mendatangkan ketentraman jiwa yang tidak bercampur sedikit dengan keraguan-raguan.
d.      Menurut Abu Bakar Jabir Al-Jazairy
Aqidah adalah sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum oleh manusia berdasarkan akal, wahyu dan fitrah. Kebenaran itu dipahami oleh manusia di dalam hati serta diyakini kebenarannya dan keberadaannya secara pasti dan ditolak segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu.
D.    Gejala Penyimpangan Seksual
Perlakuan homoseksual yang terjadi pada kaum Nabi Luth pada saat itu belum dikenal oleh bangsa arab jahiliyah. Bertolak dari kisah diatas, Rasulullah senantiasa mengingatkan umatnya agar waspada terhadap perbuatan keji itu, seakan-akan beliau mendapat ilham bahwa perbuatan keji ini terus berlangsung di kalangan umat dan sebagian dari mereka dihukum dengan azab yang telah ditentukan oleh Allah bagi orang yang telah melanggar aturannya. Kemudian Rasulullah bersabda “Sesungguhnya sesuatu perbuatan yang aku takutkan atas umatku adalah perbuatan kaum Luth.”
Kemudian Rasulullah bersabda bahwa jika kekejian itu bergabung dengan perbuatan-perbuatan keji lainnya, pasti akan merusak dan menghancurkan umat. “Jika umatku telah terkena enam hal maka mereka akan mengalami kehancuran yaitu jika mereka saling mengutuk, minum-minuman keras, memakai sutra (bagi laki-laki), nyanyian yang porno, homoseksual, dan perbuatan lesbian.”
E.     Pendapat Para Ulama Mengenai Hukuman Bagi Para Pelaku Homoseksual
Para ulama fiqih telah sepakat mengharamkan homoseksual. Akan tetapi mereka berbeda pendapat tentang hukuman yang diberikan kepada para pelaku homoseksual, diantaranya ada beberapa perbedaan pendapat yaitu:
1.      Imam Abu Hanifah menyatakan bahwa pelaku homoseksual atau lesbi itu hanya dikenakan ta’zir (peringatan), bukan had (hukuman). Berdasarkan pada metode istinbath hukum yang digunakan yaitu dengan pendekatan (rayu). Ada beberapa hikmah dalam penetapan sanksi hukum ta’zir ini, diantaranya:
a.       Penetapan ta’zir bagi pelaku homoseksual sesuai dengan kemadzorotan;
b.      Memberikan kesempatan untuk bertaubat;
c.       Memperbaiki akhlak pelakunya;
d.      Hukuman ta’zir lebih fleksibel karena hakim dapat menetapkan ta’zir berupa jilid, rajam, penjara atau bunuh.
2.      Imam Syafi’i menyatakan bahwa pelaku homoseksual atau lesbian harus dihukum mati. Pendapat ini didasarkan atas hadits Nabi, riwayat khamsah (kecuali An-Nasa’i) dari Ibnu Abbas: ”Barangsiapa bertemu orang yang berbuat homoseksual seperti pada kaum Nabi Luth, maka bunuhlah ia dan pasangannya.” Menurut Al-Mundziri, Khalifah Abu bakar dan Ali pernah menghukum mati pelaku homoseksual.
3.      Al-Auza’i, Abu Yusuf dan lain-lain, menyatakan bahwa hukumannya disamakan dengan hukuman zina, yakni hukuman dera dan pengasingan untuk yang belum menikah (Ghoir Muhshan) selama satu tahun, dan dirajam bagi yang sudah menikah (Muhshan).
4.      Imam Hambali, menyatakan bahwa praktik homoseksual dikategorikan zina. Mengenai jenis hukuman yang dikenakan kepada pelakunya beliau mempunyai dua riwayat (pendapat): Pertama, dihukum sama seperti pezina, kalau pelakunya muhshan maka dihukum rajam. kalau pelakunya gair muhshan (bujang), maka dihukum cambuk 100 kali dan diasingkan selama satu tahun. (pendapat inilah yang paling kuat). Kedua, dibunuh dengan dirajam, baik dia itu muhshan atau ghair muhshan. [al furu’, juz :11 hal : 145-147, al mughni juz : 10 hal : 155-157 dan al inshaf juz : 10 hal : 178]
F.     Faktor Penyebab Homoseksual
Dalam homoseksual banyak faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya homoseksual diantaranya seperti pemaparan berikut ini:
Penyelidikan epidemiologik memberikan data bahwa homoseksualitas terdapat hampir pada semua bentuk budaya dan lapisan masyarakat sepanjang sejarah, termasuk kondisi sosial masyarakat modern dan industrial. Bahkan pada sebuah pengamatan terdapat kecenderungan semakin modern suatu masyarakat maka akan semakin banyak penyimpangan terutama homoseksualitas. Hal ini disebabkan masyarakat modern terlampau permisif (bersifat terbuka) terhadap perilaku seksual warganya dengan alasan kebebasan dan hak-hak asasi manusia tanpa memperdulikan nilai-nilai etika, moral, dan agama.
Hingga kini belum ada kesepakatan para ahli perihal penyebab penyakit mengapa seseorang menjadi homoseksual, banyak faktor-faktor penyebab misalnya faktor organobiologik, psikologik, lingkungan, dan orangtua. Namun penelitian terakhir menyebutkan bahwa faktor agamalah yang memegang peranan utama (Menurut Gary Remafedi, 1992, University of Minnesota, Minneapolis, USA). Beliau menyatakan bahwa melalui pendidikan agama sejak dini, maka peluang anak untuk menjadi homoseksual mejadi sangat kecil.
Melalui pendidikan agama sejak dini, anak diajarkan nilai-nilai moral dan etika. Upaya tersebut dimaksudkan agar perkembangan psikoseksual anak sejak dini tetap berada dalam alur yang normal, sehingga resiko ke arah penyimpangan seksual dapat dihindari.



BAB III
DAMPAK HOMOSEKSUAL terhadap AQIDAH dan BADANIAH
Sebelum memperdalam kajian mengenai dampak yang ditimbulkan dari perilaku homoseksual dan lesbi ini, kita harus mengetahui macam-macam dari homoseksual. Penjelasannya akan dipaparkan sebagai berikut:
A.    Macam-Macam Homoseksual
Para ahli membagi homoseksual ke dalam dua kategori yaitu:
1.      Homoseksual yang Ego-distonik: Keinginan untuk mendapatkan atau menambah kegairahan heteroseksual, agar hubungan heteroseksual dapat terbentuk atau dipertahankan dan yang pola homoseksualnya nyata (overt) dengan jelas dinyatakan oleh individu itu sebagai sesuatu yang tidak diinginkan dan merupakan sumber penderitaan bagi dirinya. Homoseksual yang Ego-distonik ini termasuk gangguan jiwa misalnya stres, kecemasan, depresi, bahkan sampai psikotik.
2.      Homoseksual yang Ego-sintonik: Menganggap dirinya ”normal” dikarenakan tidak ada keluhan-keluhan kejiwaan yang ia rasakan pada dirinya.
Dalam hal homoseksual terdapat dua peran yaitu peran sebagai laki-laki (suami) sedangkan pasangannya laki-laki berperan sebagai perempuan (istri). Dan dalam homoseksual dan lesbi ini terdapat perbedaan hal dalam rasa cemburu apabila terjadi perselingkuhan. Cemburu terhadap homoseksual dan lesbi lebih kuat daripada cemburunya orang yang normal dalam berhubungan (heteroseksual), bahkan dalam sebuah kasus banyak terjadi sampai pembunuhan.
B.     Sebab Dan Akibat Yang Ditimbulkan Dari Homoseksual
Dalam sebuah kehidupan selalu ada perbuatan yang terjadi dengan sengaja ataupun tidak disengaja. Perbuatan tersebut dapat menimbulkan akibat, baik yang positif maupun yang negatif, dari sebuah akibat itu pasti ada penyebabnya, penyebab yang ditimbulkan hingga terjadi akibat-akibat yang tidak diinginkan. Dan pembahasan tentang bagaimana penyebab terjadinya homoseksual akan dipaparkan sebagai berikut:
A.    Penyebab terjadinya Homoseksual
           Pada mulanya Allah menciptakan manusia pertama yaitu Adam As, lalu diciptakanlah istrinya yaitu Siti Hawa yang menurut riwayat berasal dari tulang rusuk Nabi Adam As. Selanjutnya dari pernikahan Adam dan Hawa terciptalah manusia. Dan Allah memerintahkan kepada manusia untuk bertaqwa dan memelihara hubungan silaturahmi. Seperti halnya firman Allah SWt:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan istrinya, dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu. (QS. An-Nisa:1).
Dan telah jelas bahwa Allah telah menciptakan laki-laki dan perempuan untuk berpasang-pasangan, karena itu sesuai dengan fitrah dan kodrat yang telah ditentukan Allah. Demikianlah tanda-tanda kebesaran Allah bagi kaum yang berpikir. Dan banyak ayat Al-Quran yang menjelaskan tentang homoseks ini diantaranya:
فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا فِطْرَةَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS. Ar-Rum:30).
وَمِنْ آَيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (QS. Ar-Rum:21)

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Al-Hujurat:13)
وَمِنْ كُلِّ شَيْءٍ خَلَقْنَا زَوْجَيْنِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
“Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat akan kebesaran Allah.” (QS. Ad-Dzariyat:49)
            Dari ayat-ayat tersebut telah jelas bahwa Allah telah menciptakan laki-laki dan perempuan sesuai dengan fitrah dan kodratnya. Dan dari merekalah generasi terus menerus berkembang dan semua itu tidak lepas dari kuasa Allah SWt. Itulah salahsatu kebesaran Allah yang Ia telah berikan terhadap umatnya yaitu manusia.



B.     Akibat dari Homoseksual
Dr. Nuseimi seorang dokter ahli pada bidang seks mencatat beberapa penyakit yang membinasakan dan berbahaya pada kelangsungan hidup secara individual maupun sosial, yang disebabkan oleh hubungan seks secara bebas. Bahaya dan penyakit tersebut ialah:
a.       Membiarkan manusia bebas dalam melampiaskan hasrat seksualnya demi memuaskan nafsu syhwatnya, tak salah lagi akan berdampak pada bahaya yang mengancam kesehatan individu.
b.      Perbuatan keji (zina, homoseksual, lesbi, ataupun berganti-ganti pasangan) adalah salah satu faktor yang berkemungkinan akan menyebabkan seseorang terjangkit penyakit-penyakit kelamin atau dalam bahasa biologis disebut venereal, yang faktor-faktor penyebarannya yang paling utama berupa penyakit sipilis, gonorrhea, dan AIDS.
c.       Perlu kita ketahui bahwa homoseksual atau lesbi lebih parah bahayanya dibandingkan dengan zina. Pelaku yang biasanya melakukan homoseksual dan lesbi memiliki kecenderungan seksual yang menyimpang. Ia tak berhasrat menggauli lawan jenisnya (istrinya), bahkan berani untuk tidak menikah dan menggugat cerai (bila yang sudah menikah) pasangannya. Atau jika tidak menceraikannya pelaku homoseksual lebih suka mempraktikan senggama dengan cara anal seks. Orang yang melakukan praktik anal seks atau yang disodomi, lubang anusnya akan melebar dan mengendur. Ia akan menderita susah buang air besar dan terkadang bisa berdampak pada perubahan psikologis.
d.      Maraknya praktik hubungan seks dengan cara yang haram dan mudahnya untuk bisa melakukan hal itu, akan membuat generasi muda enggan menikah.
Merebaknya penyakit-penyakit menular akibat hubungan seksual telah menjadikan kehidupan masyarakat terancam. Penyakit-penyakit itu menular melalui alat kelamin. Penyakit itu menular akibat perilaku seks yang menyimpang, baik homoseksual maupun heteroseksual.
Tidak salah lagi bahwa penyakit kelamin (venereal) tersebut merupakan azab dari Sang Maha Pencipta yang cepat menimpa pada siapa saja yang melanggar dan menyalahi fitrah manusia yang normal. Hal ini membuktikan kebenaran apa yang dipikirkan (diprediksikan) Nabi SAW, sekaligus menunjukkan mukjizat Nabi yang tercermin dalam sabdanya: “Perbuatan keji itu muncul pada masa Kaum Luth sehingga mereka mendapat laknat karenanya. Hukumannya mereka terjangkit wabah dan penyakit yang belum pernah ada pada kaum sebelumnya.” (H.R. Al-Hakim). Dan berikut ini merupakan penyakit akibat perilaku seks menyimpang, antara lain:
1. Sipilis
Sipilis merupakan penyakit radang yang timbul di Eropa pada abad pertengahan. Penyakit ini disebut dengan pukulan yang mematikan. Penyakit ini sekarang telah menyebar ke seluruh dunia dengan segala bentuk dan perubahannya dari masa ke masa. Revolusi penyakit ini berkaitan dengan peperangan dan dampak yang menyertainya, berupa kemiskinan, kekurangan, pelacuran dan pergaulan bebas. Penyakit ini menular melalui hubungan kelamin, atau bisa juga pada ibu yang sedang mengandung yang menderita penyakit ini menular kepada janinnya melalui ari-ari (plasenta).
Sipilis disebabkan oleh kuman-kuman yang halus berbentuk benang, dikenal dengan benang-benang yang pudar. Ada beberapa lilitan yang ditemukan di sepanjang kuman tersebut, dengan jumlah mencapai 20 kuman. Kuman-kuman tersebut dapat membinasakan dengan cepat pada tubuh manusia bagian luar. Oleh karena itu infeksi penularan penyakit ini dari penderita kepada orang yang sehat, dapat terjadi melalui persetubuhan dan rangsangan seksual.
2. Gonorrhea
Gonorrhea adalah penyakit radang yang disebabkan oleh kuman-kuman berukuran bulat ganda menyerupai biji kopi. Indikasinya dimulai setelah masa inkubasi (penularan) sekitar tiga hari setelah melakukan senggama yang sembarangan. Pada laki-laki gejalanya tampak berupa radang atau infeksi di saluran kencing (uretra) yang dapat menyebabkan kencing nanah. Infeksi ini juga dapat menyebabkan kemandulan. Bagi perempuan, indikasi gonorrhea iniakan tampak meski sedikit pada saat penderita mengeluarkan air seninya. Jika berpindah ke vagina maka gonorrhea akan menyerang leher rahim hingga indung telur dan dapat mengakibatkan pada kemandulan.
3. AIDS (acquired immunodeficiency syndrome)
AIDS adalah tempat terakhir dalam perjalanan seorang manusia yang mengalami berbagai penyakit kelamin. Penyakit AIDS ini muncul melalui virus khusus yang disebut HIV. Indikasi dari serangan virus ini adalah pada kondisi tubuh yang lemas dan lemah. Virus ini mengakibatkan panas pada tubuh. Gejalanya dapat terdeteksi melalui tes darah, sperma, cairan vagina, dan leher rahim.
Virus HIV menular dalam berbagai kondisi pesetubuhan, baik persetubuhan yang normal antara laki-laki dan perempuan, maupun persetubuhan yang menyimpang (abnormal) antara sesama jenis. Namun dalam hal ini, hubungan seksual dengan anal seks paling rentan terhadap terjadinya penularan. Oleh karena itu kaum homoseksual menduduki peringkat tertinggi golongan orang yang terkena virus HIV.

C.    Penelitian Terbaru Mengenai Masalah Penyimpangan Seksual (Menurut Ensiklopedia Mukjizat Al-Qur’an dan Hadis)
Kita akan menelaah sebuah penelitian ilmiah yang dipublikasikan pada tanggal 15 Januari 2008 di salah satu situs di Amerika serta penelitian-penelitian modern lainnya yang berkaitan dengan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh penyimpangan seksual. Kaum pria yang memiliki kelainan seksual, kerap disebut sebagai kaum homoseksual atau Luthiyin. Mereka tidak jera melakukan tindakan yang menyimpang yang bisa menghilangkan harga diri dan kehormatan diri mereka sendiri. Bahkan pernah dalam situs Aljazeera diungkap suatu peristiwa yang mengkhawatirkan sekali. Inilah yang menyusun sebuah tema tentang penyakit-penyakit yang disebabkan oleh perilaku penyimpangan seksual ini.
Kajian ini dimulai terlebih dulu dengan sebuah laporan yang mengekspos sebuah kajian kedokteran Amerika. Hasilnya adalah bahwa kaum pria yang memiliki perilaku penyimpangan seksual lebih banyak terkena serangan bakteri ganas jenis baru yang menyerang zat antibiotik yang merupakan komponen dari sistem kekebalan tubuh manusia. Bakteri tersebut dikenal dengan nama bakteri pemakan daging manusia. Kajian tersebut menyebutkan bahwa proses terjangkitnya kaum pria homoseksual oleh bakteri jenis ini adalah melalui penyimpangan dalam hubungan seksual sesama jenis yang dilakukan lebih dari tiga belas kali.
Dr. Bench Deep, pengkaji dalam bidang ini yang juga sebagai seorang peneliti di pusat Kedokteran Rumah Sakit San Francisco, mengatakan bahwa penularan bakteri ini biasanya menimpa kaum homoseksual di beberapa organ tubuh mereka karena adanya persentuhan kulit lawan saat melakukan penyimpangan hubungan seksual. Masalah yang dikhawatirkan oleh para dokter adalah bahwa jika kuman ini menyebar dalam jumlah yang banyak, maka sulit sekali untuk dihentikan.
Penemuan ilmiah ini dipublikasikan oleh sebuah situs khusus anti penyimpangan seksual atau homoseksual. Pendirinya adalah seorang warga Negara Amerika yang berdomisili disana. Yang mengejutkan pada beberapa tahun terakhir, jumlah orang yang mati di Amerika  akibat kuman ini lebih banyak presentasenya dibanding orang yang mati karena virus HIV/AIDS. Dalam tema yang sama, situs BBC Inggris menyebutkan bahwa beberapa penelitian menunjukkan munculnya bakteri jenis baru yang ganas bernama MRSA. Bakteri MRSA sangat mematikan dan bisa menyebabkan seseorang terkena penyakit radang paru-paru akut dan bernanah.
Salah satu situs Amerika menyayangkan mengapa tidak ada pihak yang mengingatkan banyak orang tentang bahaya homoseksual terhadap kesehatan. Mereka harus diisoalasi dari komunitas yang lain. Organisasi Kesehatan Internasional (WHO) menyatakan bahwa organisasinya telah mengucurkan dana puluhan juta dollar untuk memerangi penyakit-penyakit seksual yang disebabkan oleh penyimpangan seksual. Ini dilakukan untuk melindungi orang-orang yang belum terkena penyakit. Sementara mereka berhubungan dengan orang yang mengidap penyakit berbahaya tersebut.
Seseorang yang memiliki kelainan seksual ketika terkena kanker, kondisi tubuhnya lebih lemah disbanding orang biasa. Bahkan ada nama jenis penyakit yang khusus menimpa mereka, bernama Kaposi Sarcoma. Anehnya ditengah gencarnya kajian tentang penyakit tersebut, di California dan Los Angeles ditemukan banyak pasangan homoseksual dan lesbian.
D.    Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Homoseksual
Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya homoseksual, diantaranya:
1.        Biologis
Kombinasi/rangkaian tertentu di dalam genetik (kromosom), otak , hormon, dan susunan syaraf diperkirakan mempengaruhi terbentuknya homoseksual. Deti Riyanti dan Sinly Evan Putra, S.Si yang merupakan ahli psikologi mengemukakan bahwa berdasarkan kajian ilmiah, beberapa faktor penyebab orang menjadi homoseksual dapat dilihat dari :
a.       Susunan Kromosom
Perbedaan homoseksual dan heteroseksual dapat dilihat dari susunan kromosomnya yang berbeda. Normalnya kromosom berjumlah 46 XX untuk wanita dan 46 XY untuk laki-laki. Seorang wanita akan mendapatkan satu kromosom X dari ibu dan satu kromosom X dari ayah. Sedangkan pada pria mendapatkan satu kromosom X dari ibu dan satu kromosom Y dari ayah. Kromosom Y adalah penentu seks pria. Jika terdapat kromosom Y, dan sebanyak apapun kromosom X, dia tetap berkelamin pria. Seperti yang terjadi pada pria penderita Sindrom Klinefelter (kelainan genetic pada laki-laki yang diakibatkan oleh kelebihan kromosom) yang memiliki tiga kromosom seks yaitu XXY. Dan hal ini dapat terjadi pada 1 diantara 700 kelahiran bayi. Misalnya pada pria yang mempunyai kromosom 47 XX, Orang tersebut tetap berjenis kelamin pria, namun pada pria tersebut mengalami kelainan pada alat kelaminnya.
b.      Ketidakseimbangan Hormon
Seorang pria memiliki hormon testoteron, tetapi juga mempunyai hormon yang dimiliki oleh wanita yaitu estrogen dan progesteron. Namun kadar hormon wanita ini sangat sedikit. Tetapi bila seorang pria mempunyai kadar hormon esterogen dan progesteron yang cukup tinggi pada tubuhnya, maka hal inilah yang menyebabkan perkembangan seksual seorang pria mendekati karakteristik wanita.



c.       Struktur Otak
Struktur otak pada straight females dan straight males serta gay females dan gay males terdapat perbedaan. Otak bagian kiri dan kanan dari straight males sangat jelas terpisah dengan membran yang cukup tebal dan
tegas. Straight females, otak antara bagian kiri dan kanan tidak begitu tegas dan tebal. Dan pada gay males, struktur otaknya sama dengan straight females, serta pada gay females struktur otaknya sama dengan straight males, dan gay females ini biasa disebut lesbian.
d.      Kelainan susunan syaraf
Berdasarkan hasil penelitian terakhir, diketahui bahwa kelainan susunan syaraf otak dapat mempengaruhi prilaku seks heteroseksual maupun homoseksual. Kelainan susunan syaraf otak ini disebabkan oleh radang atau patah tulang dasar tengkorak. Kaum homoseksual pada umumnya merasa lebih nyaman menerima penjelasan bahwa faktor biologislah yang mempengaruhi mereka dibandingkan menerima bahwa faktor lingkunganlah yang mempengaruhi. Dengan menerima bahwa faktor biologislah yang berperan dalam membentuk homoseksual maka dapat dinyatakan bahwa kaum homoseksual memang terlahir sebagai homoseksual, mereka dipilih (ditakdirkan) sebagai homoseksual  dan bukan memilih menjadi homoseksual. Namun pernyataan ini terjadi pro-kontra, karena homoseksual terjadi karena keinginan dari dalam diri seseorang dan bukan takdir dari Tuhan.
2.       Lingkungan
Lingkungan diperkirakan ikut mempengaruhi terbentuknya homoseksual. Faktor lingkungan yang diperkirakan dapat mempengaruhi terbentuknya homoseksual terdiri atas berikut:

a.       Budaya atau Adat Istiadat
Dalam budaya dan adat istiadat masyarakat tertentu terdapat ritual-ritual yang mengandung unsur homoseksualitas, seperti dalam budaya suku Etoro yaitu suku pedalaman Papua New Guinea, terdapat ritual keyakinan dimana laki-laki muda harus memakan sperma dari pria yang lebih tua (dewasa) untuk memperoleh status sebagai pria dewasa dan menjadi dewasa secara benar serta bertumbuh menjadi pria kuat.
b.      Pola asuh
Cara mengasuh seorang anak juga dapat mempengaruhi terbentuknya homoseksual dan lesbi. Sejak dini seorang anak telah dikenalkan pada identitas mereka sebagai seorang laki-laki atau perempuan. Dan pengenalan identitas diri ini tidak hanya sebatas pada sebutan namun juga pada makna di balik sebutan laki-laki atau perempuan tersebut, dan  meliputi:
1. Kriteria penampilan fisik: Pemakaian baju, penataan rambut, perawatan tubuh yang sesuai, dsb.
2. Karakteristik fisik: Perbedaan alat kelamin laki-laki dan perempuan, laki-laki pada umumnya memiliki kondisi fisik yang lebih kuat dibandingkan dengan perempuan, laki-laki pada umumnya tertarik dengan kegiatan-kegiatan yang mengandalkan tenaga atau otot sementara perempuan pada umumnya lebih tertarik pada kegiatan-kegiatan yang mengandalkan kelembutan.  
3. Karakteristik sifat: Laki-laki pada umumnya lebih menggunakan logika atau pikiran sementara perempuan pada umumnya cenderung lebih menggunakan perasaan dan emosi.
E.     Cara Menanggulangi Homoseksual
Cara yang dilakukan untuk menaggulangi homoseksual itu cukup sulit, apalagi jika tidak ada kesadaran dari dalam diri pelaku homoseksualnya, dan tidak ada kemauan untuk sembuh dari kelainan yang dideritanya tersebut.
Berbeda dengan pelaku homoseksual yang ingin sembuh dari apa yang dideritanya tersebut, dan pasti dia ada kerinduan untuk kembali pada jalan yang benar, dan dia menyadari apa yang dilakukannya itu merupakan dosa. Dan Allah akan mengabulkan do’a hambanya yang bersungguh-sungguh seperti firman-Nya:
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku itu dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi segala perintah-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al-Baqarah:186)
Meskipun homoseksual sulit untuk disembuhkan, akan tetapi tidak menutup kemungkinan mereka dapat sembuh dengan berbagai macam cara. Dan salah satu cara yang banyak dipilih oleh para pelaku homoseksual yang berkeinginan sembuh yaitu dengan cara melakukan terapi. Dan cukup banyak terapi untuk menyembuhan homoseksual ini diantaranya:

1.      Terapi Biologik (obat-obatan)
Pada umumnya para pelaku homoseksual golongan Ego-distonik mengalami gangguan stres, kecemasan, depresi, bahkan sampai psikotik. Untuk menghilangkan gangguan-gangguan tersebut diberikan obat-obat anti stres, anti cemas, anti dpresi, dan anti psikotik, atau kombinasi dari obat-obatan itu. Sedangkan mereka yang termasuk golongan Ego-sintonik diberikan terapi anti neurotik atau anti psikotik dengan dasar terdapat terdapat gangguan pada sinyal penghantar saraf di otak (Neuro-transmitter).


2.      Terapi Psikologik (Psikoterapi)
Homoseksual merupakan tekanan kejiwaan (stresor psikososial). Karena mereka mengalami kelainan orientasi seksual, tidak sebagaimana manusia pada umumnya (heteroseksual). Psikoterapi ini banyak macam ragamnya tergantung dari kebutuhan baik individu, maupun keluarga, misalnya:
a.       Psikoterapi suportif
Dengan psikoterapi ini dimaksudkan untuk memberi motivasi, semangat dan dorongan agar pasien yang bersangkutantidak merasa putus asa, dan diberikeyakinan serta percaya diri (self confidence) bahwa ia mampu mengatasi stesor psikososial yang sedang dihadapinya.
b.      Psikoterapi re-edukatif
Dengan psikoterapi ini dimaksudkan untuk memberikan pendidikan ulang, dan koreksi bila dinilai bahwa ketidakmampuan mengatasi stres, kecemasan dan depresinya itu dikarenakan faktor psiko-edukatif masa lalu di kala yang bersangkutan dalam periode anak dan remaja. Dan terapi ini diharapkan yang bersangkutan mampu manghadapi stresor psikososial yang dihadapinya.

c.       Psikoterapi re-konstruktif
Dengan terapi ini dimaksudkan untuk memperbaiki kembali (re-konstruksi) kepribadian yang telah mengalami goncangan akibat stresor psikososial yang tidak mampu diatasi oleh pasien yang bersangkutan.
d.      Psikoterapi kognitif
Dengan terapi ini dimaksudkan untuk memulihkan fungsi kognitif, yaitu kemampuan untuk berfikir secara rasional, konsentrasi dan daya ingat. Selain daripada itu yang bersangkutan dapat membedakan nilai-nilai moral etika mana yang baik dan buruk, mana yang boleh dan tidak, dan mana yang halal dan haram.
e.       Psikoterapi psiko-dinamik
Dengan terapi ini dimaksudkan untuk menganalisa dan menguraikan proses dinamika kejiwaan yang dapat menjelaskan mengapa seseorang itu tidak mampu menghadari stresor psikososial sehingga ia jatuh sakit (stres, cemas, dan atau depresi). Dengan mengetahui dinamika psikologis itu diharapkan yang bersangkutan mampu mencari jalan keluarnya.
f.       Psikoterapi perilaku
Dengan terapi ini di maksudkan untuk memuihakn gangguan perilaku yang maladaptif (ketidakmampuan beradaptasi) akibat stresor psikososial yang di deritanya. Dari terapi ini diharapkan pasien yang bersangkutan dapat beradaptasi dengan kondisi yang baru, sehingga bisa berfungsi kembali secara wajar dalam kehidupaannya sehari-hari baik di rumah, sekolah/kampus, di tempat kerja dan di lingkungan sosialnya.dalam hal kasus homoseksual penekanan pada berubahan perilaku dari homoseksual menjadi heteroseksual, sehingga dapat menikah.
g.      Psikoterapi keluarga
Seseorang dapat jatuh dalam keadaan stres, kecemasan atau depresi yang disebabkan oleh stresor psikososial faktor keluarga. Dengan terapi ini dimaksudkan untuk memperbaiki hubungan kekeluargaan, agar faktor keluarga tidak lagi menjadi faktor penyebab, dan faktor keluarga dapat dijadikan sebagai faktor pendukung bagi pemulihan pasien yang bersangkutan. Dengan demikian pada terapi ini tidak hanya di tujukan pada pasien yang bersangkutan saja, tetapi terhadap anggota keluarga lainnya.
3.      Terapi Sosial
Dengan terapi ini dimaksudkan agar pasien menghindari pergaulan dengan teman-teman sesama homoseksual. Seperti sebuah ungkapan mengatakan “Jangan bergaul dengan tukang ikan, karena akan terkena bau amisnya.”
      Secara garis besar seseorang yang ingin lepas dari perilaku homoseksual, seharusnya:
a.       Hindari bergaul dengan orang-orang sesama homoseksual atau lesbianisme
b.      Perbanyak bergaul dengan lawan jenis tetapi tetap menjaga hijab
c.       Hindari bacaan, DVD, VCD homoseksual atau lesbianisme
d.      Dukungan dari keluarga untuk menjalani terapi
e.       Terapi tidak hanya ditujukkan kepada yang bersangkutan (pelaku homoseksual) tetapi juga kepada keluarga dan ini disebut juga family therapy.
4.      Terapi Spiritual (psychoreligious theraphy)
Dengan terapi ini dimaksudkan agar seseorang yang homoseksual dan lesbi agar sadar bahwa orientasi seksualnya tidak sesuai dengan kodrat alamiah, itu merupakan penyimpangan seksual dan dilarang oleh agama.
Bagi mereka yang melakukan pelanggaran seksual dan ingin bertaubat, maka pintu-pintu taubat selalu terbuka. Dan ayat berikut merupakan petunjuk bahwa Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang dan pengampun dosa terhadap kesalahan manusia, dan berikut ayatnya:
إِلَّا الَّذِينَ تَابُوا وَأَصْلَحُوا وَاعْتَصَمُوا بِاللَّهِ وَأَخْلَصُوا دِينَهُمْ لِلَّهِ فَأُولَئِكَ مَعَ الْمُؤْمِنِينَ وَسَوْفَ يُؤْتِ اللَّهُ الْمُؤْمِنِينَ أَجْرًا عَظِيمًا
“Kecuali orang-orang yang tobat dan mengadakan perbaikan dan berpegang teguh pada (agama) Allah dan tulus ikhlas (mengerjakan) agama mereka karena Allah. Maka mereka itu adalah bersama-sama orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan kepada orang-orang yang beriman pahala yang besar.” (QS. An-Nisa:146)
Dan ditambah dengan hadis Nabi SAW yang sabdanya: “Sesunggunhnya Allah tetap akan menerima taubat seorang hamba-Nya selama ruhnya belum sampai di tenggorokannya (dalam keadaan sakaratul maut).” (HR. At-Tirmidzi)
“Semua anak Adam adalah pembuat kesalahan, dan sebaik-baik pembuat kesalahan adalah mereka yang bertaubat.” (HR. Ad-Darami)
“Orang yang bertaubat dari dosanya seperti orang yang tidak menyandang dosa.” (HR. At-Thabrani)
“Barangsiapa memperbanyak istighfar (memohon ampun) maka Allah akan membebaskannya dari kedukaan dan memberi jalan keluar dari kesempitannya dan memberinya rizki dari arah yang tidak diduga-duga. (HR. Abu Dawud)
Dan itulah ayat-ayat al-qur’an dan hadis-hadis yang mencerahkan hidup orang-orang yang ingin bertaubat.
F.     Kontroversi Perbuatan Faahisyah Pada Jaman Sekarang Yang Bertentangan Dengan Al-Qur’an Dan Hadis
Pada pembahasan sebelumnya, telah dibahas mengenai perbuatan yang dilakukan oleh kaum Nabi Luth As. Kemudian Rasulullah memperkuat kisah yang dituturkan Allah tersebut dengan satu ketentuan bahwa kaum pria yang melakukan penyimpangan seksual harus dikenai sanksi keras dan berat. Rasulullah bersabda dalam beberapa hadisnya dan melaknat perilaku keji tersebut sebanyak tiga kali. Terkait kaum Luth ini, Allah berfirman sebagai berikut:
كَذَّبَتْ قَوْمُ لُوطٍ الْمُرْسَلِينَ (160) إِذْ قَالَ لَهُمْ أَخُوهُمْ لُوطٌ أَلَا تَتَّقُونَ (161) إِنِّي لَكُمْ رَسُولٌ أَمِينٌ (162) فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَطِيعُونِ (163) وَمَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ أَجْرٍ إِنْ أَجْرِيَ إِلَّا عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ (164) أَتَأْتُونَ الذُّكْرَانَ مِنَ الْعَالَمِينَ (165) وَتَذَرُونَ مَا خَلَقَ لَكُمْ رَبُّكُمْ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ عَادُونَ (166) قَالُوا لَئِنْ لَمْ تَنْتَهِ يَا لُوطُ لَتَكُونَنَّ مِنَ الْمُخْرَجِينَ (167) قَالَ إِنِّي لِعَمَلِكُمْ مِنَ الْقَالِينَ (168) رَبِّ نَجِّنِي وَأَهْلِي مِمَّا يَعْمَلُونَ (169) فَنَجَّيْنَاهُ وَأَهْلَهُ أَجْمَعِينَ (170) إِلَّا عَجُوزًا فِي الْغَابِرِينَ (171) ثُمَّ دَمَّرْنَا الْآَخَرِينَ (172) وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ مَطَرًا فَسَاءَ مَطَرُ الْمُنْذَرِينَ (173) إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَةً وَمَا كَانَ أَكْثَرُهُمْ مُؤْمِنِينَ (174)
“Kaum Luth telah mendustakan para Rasul. Ketika saudara mereka (Luth) berkata kepada mereka, ‘mengapa kalian tidak bertakwa? Sesungguhnya aku adalah Rasul kepercayaan yang diutus kepada kalian. Bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku. Aku sekali-kali tidak meminta upah kepada kalian atas dakwahku ini. Upahku tidak lain hanya dari Tuhan semesta alam, mengapa kalian menggauli jenis laki-laki diantara manusia? Kalian tinggalkan istri-istri yang dijadikan oleh Tuhan kalian untuk kalian. Bahkan kalian adalah orang-orang yang melampaui batas.’ Mereka menjawab, ‘Hai Luth, sesungguhnya jika kamu tidak berhenti, sungguh kamu termasuk orang-orang yang akan diusir.’ Luth berkata, ‘Sesungguhnya aku sangat benci pada perbuatan kalian,’ Ia berdo’a, ‘Wahai Tuhanku, selamatkanlah aku beserta keluargaku dari (akibat) perbuatan yang mereka kerjakan.’ Lalu Kami selamatkan ia beserta semua keluarganya, kecuali seorang perempuan tua (istrinya) yang termasuk kelompok yang tinggal. Kemudian kami binasakan yang lain, kami turunkan hujan (batu) kepada mereka. Amat buruklah hujan yang menimpa orang-orang yang telah diberi peringatan itu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat bukti-bukti yang nyata. Kebanyakan mereka tidak beriman.” (QS. As- Syu’ara:160-174)
Mengapa Allah menyandangkan kata faahisyah (perbuatan keji) pada perilaku kaum Luth? Mengapa Rasulullah melaknat mereka dan memerintah mereka dibunuh? Namun anehnya, pada masa sekarang ini ada orang yang melindungi (secara hukum) perilaku seksual mereka yang menyimpang ini. Mereka mengatakan bahwa apa yang dilakukan kaum homoseksual tersebut merupakan salahsatu bentuk untuk mengekspresikan cinta dan kasih saying. Dan penyimpangan seksual dianggap bukan masalah lagi. Bahkan sekarang banyak sekali orang-orang yang ikut-ikutan membela hak-hak mereka termasuk orang-orang muslim. Menurut para pembelanya mereka bukanlah orang yang menyalahi kodrat akan tetapi mereka hanyalah orang “sakit” dalam hal seksual (kelainan seksual).
G.    Pembuktian kebenaran Al-Qur’an dan Hadis mengenai Homoseksual dan Lesbi
1.      Kemukjizatan Hadis Nabi SAW
Tersebarnya penyakit-penyakit sebagai akibat hubungan seks bebas (free sex) dan hubungan seks menyimpang (homoseksual dan lesbian) tersebut, tiada lain merupakan bukti nyata kebenaran prediksi Nabi SAW. Hal tersebut sekaligus merupakan kemukjizatan Nabi yang agung. Karena Nabi telah bersabda “Perbuatan keji yang dilakukan kaum Luth selalu berakibat laknat bagi mereka. Mereka akan mendapat laknat berupa wabah penyakit yang belum pernah ada pada kaum sebelumnya” (HR. Al-Hakim).
2.      Kemukjizatan Kisah dalam Al-Qur’an
Penghinaan yang dikatakan oleh kaum Luth dan istrinya yang disampaikan pada Nabi Luth. Allah mengisahkannya dalam firman-Nya berikut:
وَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهِ إِلَّا أَنْ قَالُوا أَخْرِجُوهُمْ مِنْ قَرْيَتِكُمْ إِنَّهُمْ أُنَاسٌ يَتَطَهَّرُونَ
Jawab kaumnya tidak lain hanya mengatakan: Usirlah mereka (Luth dan pengikut-pengikutnya) dari kotamu ini; sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berpura-pura menyucikan diri." (QS. Al-A’raf:82)
وَلُوطًا آَتَيْنَاهُ حُكْمًا وَعِلْمًا وَنَجَّيْنَاهُ مِنَ الْقَرْيَةِ الَّتِي كَانَتْ تَعْمَلُ الْخَبَائِثَ إِنَّهُمْ كَانُوا قَوْمَ سَوْءٍ فَاسِقِينَ
“Dan kepada Luth, Kami telah berikan hikmah dan ilmu, dan telah Kami selamatkan dia dari (azab yang telah menimpa penduduk) kota yang mengerjakan perbuatan keji. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang jahat lagi fasik.” (QS. Al-Anbiya:74)
فَأَخَذَتْهُمُ الصَّيْحَةُ مُشْرِقِينَ فَجَعَلْنَا عَالِيَهَا سَافِلَهَا وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ حِجَارَةً مِنْ سِجِّيلٍ
“Maka mereka dibinasakan oleh suara keras yang mengguntur, ketika matahari akan terbit. Maka Kami jadikan bahagian atas kota itu terbalik ke bawah dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang keras.” (QS. Al-Hijr:73-74)
فَأَنْجَيْنَاهُ وَأَهْلَهُ إِلَّا امْرَأَتَهُ كَانَتْ مِنَ الْغَابِرِينَ وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ مَطَرًا فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُجْرِمِينَ
“Kemudian Kami selamatkan dia dan pengikut-pengikutnya kecuali istrinya; dia termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan). Dan Kami turunkan kepada mereka hujan (batu); maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa itu.”
(QS. Al-A’raf:83-84)
            Dari ayat-ayat diatas, mengenai azab yang Allah timpakan kepada kaum Nabi Luth ada beberapa hikmah yang dapat diambil yang Pertama, perilaku homoseksual dan anal seks merupakan salah satu perilaku yang keji. Perilaku ini mengakibatkan penyebaran kuman dan bakteri dalam jumlah yang lebih besar. Perilaku ini juga mengakibatkan munculnya kanker. Ini seperti apa yang dilansir oleh para dokter dan para ahli dari barat. Kita juga mengetahui bahwa keluarga Nabi Luth, yang diselamatkan oleh Allah telah mempraktekan ajaran-ajaran Allah dalam bersuci dan menyucikan diri. Mereka mengikuti aturan untuk mandi, berwudhu, dan tidak menolak ketentuan-ketentuan Allah Swt. Kedua, azab yang diturunkan Allah kepada kaum Luth merupakan rahmat Allah bagi seluruh alam. Hal itu sebagaimana kita tahu bahwa Islam adalah agama yang memprakasai adanya pengisolasian orang yang terkena penyakit menular dari orang yang sehat. Sayangnya sistem pengisolasian tersebut tidak ada di tengah kaum Luth yang banyak melakukan penyimpangan seksual. Penyakit-penyakit mematikan akan terus muncul, tanpa sedikitpun mempengaruhi perbuatan homoseksual mereka. Jadi pengisolasian sama sekali tidak ada pengaruhnya.
Secara alamiah dan sesuai pada diri manusia bahwa pasti kita akan merasa jijik atau tidak suka dengan orang pelaku homoseksual atau lesbi. Karenanya maka berhati-hatilah jangan sampai kita berteman dengan pengidap homoseksual, karena bila bersentuhan antara kulit pelaku homoseksual dan kulit orang yang normal akan tertular penyakit dari kulitnya, dikarenakan pada kulitnya pasti ada bakteri dan kuman-kuman yang sangat berbahaya.
Sekarang ini kita dapat dengan mudah mengakses internet untuk melihat fakta-fakta baik secara tulisan maupun gambar tentang kuman-kuman yang menggerogoti tubuh-tubuh manusia. Melihat dari foto-foto kumannya saja mungkin akan merasa jijik, dan itu merupakan ibrah bagi manusia agar menjauhi apa yang Allah larang.